Program Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Todungih merupakan salah satu kegiatan instansi Makhadiyah yang bersifat opsional, di bawah koordinasi Ketua II.
Program ini diresmikan pada tanggal 26 Syawal 1440 H oleh Ketua Umum Pondok Pesantren Todungih, K. Bukhori Zahri.
Bersyukur, setelah melalui beberapa proses alhamdulillah Tahfidz Al-Quran Pondok Pesantren Todungih sudah punya asrama khusus untuk pemukiman santri tahfidz dan diberi nama Daerah D. Untuk sementara asrama ini terdiri dari tiga ruang. Dua ruang untuk kamar santri tahfidz dan satu ruang untuk Aula. Selain itu ada satu ruang terpisah yang berfungsi sebagai markas tahfidz sekaligus tempat istirahat pembina.
Sejak berdirinya, program Tahfidz al-Quran ini belum mempunyai nama secara husus. Oleh karenanya pada tanggal 23 Rajab 1444 H, program ini diberi nama husus. Sesuai arahan dari Majelis Keluarga PP Todungih bahwa nama tahfidz ini harus dibentuk dari singkatan atau akronim dari kalimat-kalimat yang berkaitan dengan Tahfidz Al-Quran Todungih tapi punya makna bagus, maka terpilihlah nama "MURTAQI" nama ini merupakan akronim dari kepanjangan "Muraja'ah & Tahfidz Al-Quran Todungih". Secara bahasa nama ini punya arti naik dan maju. Dengan makna ini maka ada harapan baik atau tafaul semoga para santri tahfidz beserta orang-orang yang membantunya semakin maju dan naik derajatnya di sisi Allah SWT, Amin.
Dari sisi kosa kata lafadz MURTAQI merupakan musytaq dari lafadz irtaqo atau irtiqo' yang berarti naik. Fiil amar dari akar kata inilah yang terdapat dalam salah satu hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan dan jaminan bagi para penjaga Al-Quran di akhirat kelak.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا"
Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Dengan adanya lafadz irtaqi dalam sabda Rasulullah di atas maka tak berlebihan jika dikatakan bahwa nama MURTAQI diambil dari sebuah hadits tentang keutamaan atau fadilah bagi para penjaga Al-Quran.